Rapat dengar pendapat umum antara anggota dewan di Komisi III DPR dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menko Polhukam Mahfud Md tiba-tiba berhenti sejenak, akibat adanya suara menggema yang terjadi tiba-tiba.
Suara menggema itu membuat Sri Mulyani tak fokus saat menjelaskan persamaan data transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan antara yang ia sampaikan di Komisi XI dengan data yang disampaikan Menko Polhukam Mahfud Md pada akhir bulan lalu.
“Ada gema ini kayaknya,” kata Sri Mulyani saat tiba-tiba muncul suara bising dari mic nya di ruang rapat Komisi III DPR, Jakarta, Selasa (11/4/2023)
“Ini suara saya atau orang lain pak,” ucap Sri Mulyani lagi menambahkan.
Merespons kebingungan Sri Mulyani, para anggota dewan di ruang rapat hanya bisa tertawa karena juga tidak memprediksi ada suara bising tiba-tiba. Sri Mulyani khawatir suara bising itu merusak suaranya saat pemaparan.
“Saya khawatir gemanya beda nanti pak,” tutur Sri Mulyani.
Namun, setelah itu rapat kembali dilanjutkan dengan pemaparan Sri Mulyani karena suara bising sudah hilang. Ia melanjutkan pembahasan terkait surat dari PPATK terkait transaksi mencurigakan yang terkait pegawai Kemenkeu sebanyak 135 surat.
Diduga, dalam laporan itu melibatkan 363 ASN di Kementerian Keuangan dengan jumlah nilai Rp 22,04 triliun. Namun, menurut Sri Mulyani, transaksi itu merupakan transaksi biasa pegawai antara lain penghasilan resmi, transaksi dengan keluarga, hingga jual beli harta untuk kurun waktu 2009-2023.