Saham emiten pengelola jalan tol milik pengusaha Jusuf Hamka yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) terpantau ambles pada perdagangan sesi I Kamis (13/4/2022), di tengah momentum mudik Lebaran 2023 yang tinggal sedikit lagi.
Per pukul 11:09 WIB, saham CMNP ambles 6,98% ke posisi Rp 1.690/unit.
Saham CMNP sudah ditransaksikan sebanyak 28 kali dengan volume sebesar 15.300 lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 26,07 juta. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 9,05 triliun.
Hingga pukul 11:09 WIB, dari order bid dan offer, terpantau secara rata-rata hanya satu antrian yang tertera pada sesi I hari ini.
Di order bid atau beli, terdapat 262 lot antrian di harga batas bawahnya yakni di Rp 1.665/saham. Sedangkan di order offer atau jual, terdapat 50 lot antrian di harga batas atasnya yakni di Rp 1.850/saham.
Belum diketahui penyebab pasti amblesnya saham CMNP pada hari ini. Namun seharusnya, saham CMNP cerah karena sentimen dari mudik Lebaran 2023 yang tinggal menghitung hari.
Hal ini karena CMNP memiliki tol yang juga diperkirakan bakal digunakan ramai oleh pemudik, terutama di Pulau Jawa.
Di lain sisi, koreksinya saham CMNP terjadi di tengah rencana perseroan yang bakal menerbitkan saham baru sebanyak 2,23 miliar saham dengan skema rights issue atau penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).
Berdasarkan keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Penawaran Umum Terbatas III (PUT III) sebanyak 2,23 miliar saham baru oleh CMNP tersebut memiliki nominal Rp 500 per saham.
“Seluruh dana yang diperoleh dari PUT III, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan dipergunakan seluruhnya oleh perseroan untuk penambahan modal untuk rencana pengembangan usaha perseroan dan perusahaan anak,” demikian tulis manajemen dikutip Rabu (5/4/2023) lalu.
Dana akan digunakan untuk pinjaman modal kepada anak usaha untuk pengembangan Jalan Tol Ir. Wiyoto-Wiyono, Msc dan pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari Seksi 3 sampai dengan Seksi 4.
Pemegang saham CMNP yang tidak menggunakan haknya untuk memesan saham baru yang ditawarkan sesuai HMETD tersebut maka akan terdilusi atas kepemilikan sahamnya sebesar maksimum 25 persen.
Sesuai dengan POJK No.14/2019, penawaran umum tersebut dapat dilakasanakan setelah perseroan memperoleh persetujuan dari para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun, CMNP menjadwalkan RUPSLB tanggal 10 Mei 2023 di Jakarta, dengan terlebih dahulu dilakukan pemanggilan pada tanggal 18 April 2023.
Pemegang saham yang berhak hadir dalam RUPSLB tersebut adalah pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dan/atau pemegang sub rekening efek pada penutupan perdagangan saham di bursa efek tanggal 17 April 2023.